Minggu, 14 November 2010

Kebudayaan Masyarakat Lampung

KeBudaya Provinsi Lampung


Provinsi Lampung dikenal juga dengan julukan “Sang Bumi Ruwa Jurai” yang berarti satu bumi yang didiami oleh dua macam masyarakat (suku/etnis), yaitu masyarakat Pepadun dan Saibatin. Masyarakat pertama mendiami daratan dan pedalaman Lampung, seperti daerah Tulang Bawang, Abung, Sungkai, Way Kanan, dan Pubian, sedangkan masyarakat kedua mendiami daerah pesisir pantai, seperti Labuhan Maringgai, Pesisir Krui, Pesisir Semangka (Wonosobo dan Kota Agung), Balalau, dan Pesisir Rajabasa.

Di samping penduduk asli Suku Lampung, Suku Banten, Suku Bugis, Jawa, dan Bali juga menetap di provinsi itu. Suku-suku ini masuk secara massif ke sana sejak Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1905 memindahkan orang-orang dari Jawa dan ditempatkan di hampir semua daerah di Lampung. Kebijakan ini terus berlanjut hingga 1979, batas akhir Lampung secara resmi dinyatakan tidak lagi menjadi daerah tujuan transmigrasi. Namun, mengingat posisi Lampung yang strategis sebagai pintu gerbang pulau Sumatera dan dekat dengan Ibu Kota Negara, pertumbuhan penduduk yang berasal dari pendatang pun tetap saja tak bisa di bendung setiap tahunnya.

Umumnya masyarakat Lampung mendiami kampung yang disebut dengan Tiyuh, Anek, atau Pekon. Beberapa kampung tergabung dalam satu marga, sedangkan kampung itu sendiri terdiri atas beberapa buway. Di setiap buwat atau gabungan buway terdapat rumah besar yang disebut Nuwou Balak. Biasanya Nuwou Balak ini merupakan rumah dari kepala kerabat yang merupakan pemimpin klan dari kebuwayan tersebut, yang disebut juga dengan punyimbang bumi.

Masyarakat Lampung memiliki bahasa dan aksara sendiri, namun penggunaan bahasa Lampung pada daerah perkotaan masih sangat minim akibat heterogenitas masyarakat perkotaan dan karena itu penggunaan Bahasa Indonesia lebih menonjol. Untuk daerah pedesaan, terutama pada perkampungan masyarakat asli Lampung (riyuh ataupun pekon), penggunaan Bahasa Lampung sangat dominan. Bahasa Lamapung terdiri dari dua dialek, pertama dialek “O” yang biasanya di gunakan oleh masyarakat Pepaduan, meliputi Abung dan Menggala: serta dialek “A” dan umumnya digunakan masyarakat Saibatin, seperti Labuhan meringis, Pesisir Krui, Pesisie Semangka, Belalau, Ranau, Pesisir Rajabasa, Komering, dan Kayu Agung. Namun demikian ada pula masyarakat Pepaduan yang menggunakan dialek “A” ini, yaitu Way Kanan, Sungkai, dan Pubian. Di samping memiliki bahasa daerah yang khas, masyarakat Lampung juga memiliki aksara sendiri yang disebut dengan huruf kha gha nga. Aksara dan Bahasa Lampung itu menjadi kurikulum muatan lokal yang wajib dipelajari oleh murid-murid SD dan SMP di seluruh Provinsi Lampung.

Nilai-nilai budaya masyarakat Lampung bersumber pada falsafah Piil Pasenggiri, yang terdiri atas:
Piil Pasanggiri (harga diri, perilaku, sikap hidup):

1. Nengah nyappur (hidup bermasyarakat, membuka diri dalam pergaulan):
2. Nemui nyimah (terbuka tangan, murah hati dan ramah pada semua orang)
3. Berjuluk Beadek (bernama, bergelar, saling menghormati)
4. Sakai Sambayan (gotong royong, tolong menolong)

Nilai-nilai masyarakat Lampung tercermin pula dalam bentuk kesenian tradisional, mulai dari tari tradisional, gitar klasik Lampung, sastra lisan, sastra tulis, serta dalam bentuk upacara kelahiran, kematian dan kematian. Pembinaan terhadap seni budaya daerah ini dilakukan oleh pemerintah daerah dan lembaga adat secara sinergis. Pada tahun 2006 terdapat sejumlah organisasi kesenian, baik yang bersifat seni tradisional maupun kreasi baru, yang tersebar di berbagai daerah di Lampung. Cabang organisasi tersebut meliputi 127 organisasi seni tari, 87 organisasi seni musik, 15 organisasi seni teater, dan 30 organisasi seni rupa.

Provinsi ini juga memiliki 438 benda cagar budaya yang dimiliki warga masyarakat dan 93 lokasi komplek situs kepurbakalaan yang tersebar di berbagai daerah. Situs kepurbakalaan zaman prasejarah itu antara lain Taman Purbakala Pugung Raharjo do Lampung Timur, situs Batu Bedil di Tanggamus, dan situs Kebon Tebu di Lampung Barat yang berupa menhir dan dolmen. Ada juga situs purbakala zaman Islam berupa kuburan kuno di Bantengsari, Lampung Timur, dan makam Islam di Wonosobo, Tanggamus. Situs kesejarahan antara lain Makam Pahlawan Nasional Raden Intan II di Lampung Selatan. Di Museum Negeri Rua Jurai Lampung, menurut catatan terakhir 2006, ada 4.369 benda berharga yang berasal dari berbagai jenis koleksi yang bernilai sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan.

Pada kunjungan kerja ke Provinsi Lampung pada tanggal 14 Juli 2005, dalam acara Peresmian Pembukaan Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional IX tahun 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpesan bahwa: Bangsa kita memang bangsa yang majemuk, yang mempunyai latar belakang kesukuan, kebudayaan, dan keagamaan yang berbeda-beda. Namun hakekat kemanusiaan sesungguhnya adalah satu, yaitu semua manusia adalah ciptaan Tuhan. Sebab itu, perbedaan-perbedaan tidaklah menjadi halangan bagi kita untuk hidup rukun, hidup damai, dan hidup bersatu menjadi sebuah bangsa di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


ADAT-ISIADAT LAMPUNG


 


Pada dasarnya jurai Ulun Lampung adalah berasal dari Sekala Brak, namun dalam perkembangannya, secara umum masyarakat adat Lampung terbagi dua yaitu masyarakat adat Lampung Saibatin dan masyarakat adat Lampung Pepadun. Masyarakat Adat Saibatin kental dengan nilai aristokrasinya, sedangkan Masyarakat adat Pepadun yang baru berkembang belakangan kemudian setelah seba yang dilakukan oleh orang abung ke banten lebih berkembang dengan nilai nilai demokrasinya yang berbeda dengan nilai nilai Aristokrasi yang masih dipegang teguh oleh Masyarakat Adat Saibatin.
Masyarakat adat Lampung Saibatin
Masyarakat Adat Lampung Saibatin mendiami wilayah adat: Labuhan Maringgai, Pugung, Jabung, Way Jepara, Kalianda, Raja Basa, Teluk Betung, Padang Cermin, Cukuh Balak, Way Lima, Talang Padang, Kota Agung, Semaka, Suoh, Sekincau, Batu Brak, Belalau, Liwa, Pesisir Krui, Ranau, Martapura, Muara Dua, Kayu Agung, empat kota ini ada di Propinsi Sumatera Selatan, Cikoneng di Pantai Banten dan bahkan Merpas di Selatan Bengkulu. Masyarakat Adat Saibatin seringkali juga dinamakan Lampung Pesisir karena sebagian besar berdomisili di sepanjang pantai timur

SASTRA LAMPUNG



Sastra lisan

Sastra lisan Lampung menjadi milik kolektif suku Lampung. Ciri utamanya kelisanan, anonim, dan lekat dengan kebiasaan, tradisi, dan adat istiadat dalam kebudayaan masyarakat Lampung. Sastra itu banyak tersebar dalam masyarakat dan merupakan bagian sangat penting dari khazanah budaya etnis Lampung.
Jenis sastra lisan Lampung
A. Effendi Sanusi (1996) membagi lima jenis sastra tradisi lisan Lampung: peribahasa, teka-teki, mantera, puisi, dan cerita rakyat.

Sesikun/sekiman (peribahasa)

Sesikun/sekiman adalah bahasa yang memiliki arti kiasan atau semua berbahasa kias.


Tari Sembah

Tari 
Sembah
Tarian Penyambutan yang dikenal untuk menyambut tamu Agung ini adalah tarian khas Lampung yang hingga saat ini masih dilestarikan. Tarian ini merupakan tarian sekapur sirih yang menunjukkan keramahtamahan masyarakat Lampung. Dengan atribut siger dan tapis yang merupakan budaya khas Lampung tarian ini juga pernah dipertontonkan di luar negeri terutama di negara-negara asia yang mendapat apresiasi yang luar biasa dalam pementasannya.




Sejarah

Piagam Bojong menunjukkan bahwa tahun 1500 hingga 1800 Masehi Lampung dikuasai oleh kesultanan Banten.
Putra mahkota Banten, Sultan Haji, menyerahkan beberapa wilayah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa kepada Belanda. Di dalamnya termasuk Lampung sebagai hadiah bagi Belanda karena membantu melawan Sultan Ageng Tirtayasa.
Permintaan itu termuat dalam surat Sultan Haji kepada Mayor Issac de Saint Martin, Admiral kapal VOC di Batavia yang sedang berlabuh di Banten. Surat bertanggal 12 Maret 1682 itu isinya, Saya minta tolong, nanti daerah Tirtayasa dan negeri-negeri yang menghasilkan lada seperti Lampung dan tanah-tanah lainnya sebagaimana diinginkan Mayor/ Kapten Moor, akan segera serahkan kepada kompeni.
Surat itu kemudian dikuatkan dengan surat perjanjian tanggal 22 Agustus 1682 yang membuat VOC memperoleh hak monopoli perdagangan lada di Lampung.
Akan tetapi, upaya menguasai pasar lada hitam Lampung kurang memperoleh sambutan baik. Pada 21 November 1682 VOC kembali ke pulau Jawa hanya membawa 744.188 ton lada hitam seharga 62.292,312 gulden.
Dari angka itu dapat disimpulkan bahwa Lampung kala itu dikenal sebagai penghasil lada hitam utama. Lada hitam pula yang mengilhami berbagai negara Eropa ambil bagian dalam konstelasi politik Nusantara kala itu. Penguasaan sumber rempah-rempah dunia berarti menguasai perdagangan dunia-dan tentu saja wilayah.
Kejayaan Lampung sebagai sumber lada hitam pun mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh Lada. Bahkan, ketika Lampung diresmikan menjadi provinsi pada 18 Maret 1964, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah itu. Namun, sayang saat ini kejayaan tersebut telah pudar.




Letak dan kondisi alam

Provinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km² dan terletak di antara 105°45'-103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS. Daerah ini di sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Ketagian, Pulau Sebesi, Pulau Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus, dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah Kabupaten Lampung Barat.
Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatera. Di tengah-tengah merupakan dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas.

 

 

 

 

Gunung

Gunung-gunung yang puncaknya cukup tinggi, antara lain:

 

 

 

Sungai

Sungai-sungai yang mengalir di daerah Lampung menurut panjang dan cathment area (c.a)-nya adalah:
Way Sekampung mengalir di daerah kabupaten Tanggamus dan Lampung Selatan. Anak sungainya banyak, tetapi tidak ada yang panjangnya sampai 100 km. Hanya ada satu sungai yang panjangnya 51 km dengan c.a. 106,97 km2 ialah Way Ketibung di Kalianda.
Way Seputih mengalir di daerah kabupaten Lampung Tengah dengan anak-anak sungai yang panjangnya lebih dari 50 km adalah
Way Tulangbawang mengalir di kabupaten Tulangbawang dengan anak-anak sungai yang lebih dari 50 km panjangnya, di antaranya:
Way Mesuji yang mengalir di perbatasan provinsi Lampung dan Sumatera Selatan di sebelah utara mempunyai anak sungai bernama Sungai Buaya, sepanjang 70 km dengan c.a. 347,5 km2.
Hutan-hutan besar di dataran rendah dapat dikatakan sudah habis dimanfaatkan untuk keepentingan pembangunan pertanian, untuk para transmigran yang terus-menerus memasuki daerah ini. Kayu-kayu hasil hutan diekspor ke luar negeri. Hutan-hutan yang masih ada, yang tanahnya dapat dikatakan belum banyak dibuka sebagian besar terletak di sebelah barat, di daerah Bukit Barisan Selatan.
Beberapa kota di daerah provinsi Lampung yang tingginya 50 m lebih dari permukaan laut adalah: Tanjungkarang (96 m), Kedaton (100 m), Metro (53), Gisting (480 m), Negerisakti (100 m), Pringsewu (50 m), Pekalongan (50 m), Batanghari (65 m), Punggur (50 m), Padangratu (56 m), Wonosobo (50 m), Kedondong (80 m), Sidomulyo (75 m), Kasui (200 m), Sri Menanti (320 m), dan Kota Liwa (850 m).

 

 

 

Potensi daerah

Lampung fokus pada pengembangan lahan bagi perkebunan besar seperti kelapa sawit, kopi, jagung dan tebu. Dan di beberapa daerah pesisir, komoditas perikanan seperti tambak udang lebih menonjol, bahkan untuk tingkat nasional.

 

 

 

Pariwisata

Tahun 2009 Pemerintah Propinsi Lampung mencanangkan tahun kunjungan wisata. Jenis Wisata yang dapat dikunjungi diLampung adalah Wisata Budaya dibeberapa Kampung Tua diSukau,Liwa,Kembahang,Batu Brak,Kenali,Ranau dan Krui diLampung Barat dan Festival Sekura yang diadakan dalam seminggu setelah Idul Fitri diLampung Barat,Festival Krakatau di Bandar Lampung,Festival Teluk Stabas diLampung Barat,Festival Way Kambas di Lampung Timur.

 

 

Pendidikan

Perguruan Tinggi

 

 

 

 

 

Pemerintahan

Kabupaten dan Kota

No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Lampung Barat Kota Liwa
2 Kabupaten Lampung Selatan Kalianda (kota)
3 Kabupaten Lampung Tengah Gunung Sugih
4 Kabupaten Lampung Timur Sukadana
5 Kabupaten Lampung Utara Kotabumi
6 Kabupaten Mesuji -
7 Kabupaten Pesawaran Gedong Tataan
8 Kabupaten Pringsewu -
9 Kabupaten Tanggamus Kota Agung
10 Kabupaten Tulang Bawang Menggala
11 Kabupaten Tulang Bawang Barat Tulang Bawang Tengah
12 Kabupaten Way Kanan Blambangan Umpu
13 Kota Bandar Lampung -
14 Kota Metro -








Perekonomian

Industri

Sebagai gerbang Sumatera, di Lampung sangat potensial berkembang berbagai jenis industri. Mulai dari industri kecil (kerajinan) hingga industri besar, terutama di bidang agrobisnis. Industri penambakan udang termasuk salah satu tambak yang terbesar didunia setelah adanya penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena dan Wachyuni Mandira. Terdapat juga pabrik gula dengan produksi pertahun mencapai 600.000 ton oleh 2 pabrik yaitu Gunung Madu Plantation dan Sugar group. di tahun 2007 kembali diresmikan pembangunan 1 pabrik gula lagi dibawah PT Pemuka Sakti Manis Indah (PSMI) yang diproyeksikan akan mulai produksi pada tahun 2008. Industri agribisnis lainnya : Ketela (ubi), Kelapa Sawit, Kopi Robusta, Lada, coklat, kokoa, Nata de coco dll

 

 

 Tapis Lampung

Kain Tapisa adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistim sulam (Lampung; "Cucuk"). Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak. Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

 

 

Seni dan budaya

Sastra

Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan sastra, baik sastra (berbahasa) Indonesia maupun sastra (berbahasa) Lampung. Kehidupan sastra (Indonesia) di Lampung dapat dikatakan sangat ingar-bingar meskipun usia dunia kesusastraan Lampung relatif masih muda. Penyair Iwan Nurdaya-Djafar yang baru kembali ke Lampung setelah selesai kuliah di Bandung sekitar 1980-an mengaku kepenyairan di Lampung masih sepi. Dia baru menjumpai Isbedy Stiawan ZS, A.M. Zulqornain, Sugandhi Putra, Djuhardi Basri, Naim Emel Prahana, dan beberapa nama lainnya.
Barulah memasuki 1990-an kemudian Lampung mulai semarak dengan penyair-penyair seperti Iswadi Pratama, Budi P. Hatees, Panji Utama, Udo Z. Karzi, Ahmad Yulden Erwin, Christian Heru Cahyo, dan lain-lain. Menyusul kemudian Ari Pahala Hutabarat, Budi Elpiji, Rifian A. Chepy, Dahta Gautama dkk. Kini ada Dina Oktaviani, Alex R. Nainggolan, Jimmy Maruli Alfian, Y. Wibowo, Inggit Putria Marga, Nersalya Renata, dan Lupita Lukman. Selain itu ada cerpenis Dyah Merta dan M. Arman AZ..
Leksikon Seniman Lampung (2005) menyebutkan tidak kurang dari 36 penyair/sastrawan Lampung yang meramaikan lembar-lembar sastra koran, jurnal, dan majalah seantero negeri.





Teater

Perkembangan teater di Lampung banyak dilatarbelakangi dari keinginan para pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok seni untuk mendalami seni peran dan pertunjukkan. Beberapa kelompok teater kampus dan pelajar yang masih tercatat aktif sampai saat ini adalah teater Kurusetra (UKMBS Unila), KSS (FKIP Unila), Green Teater (Umitra), Teater Biru (Darmajaya), Teater Kapuk (STAIN Metro), Teater Sudirman 41 (SMUN 1 Bdl), Teater Gemma (SMUN 2 Bdl), Teater Dallas (SMUN 12 Bdl) , Teater Palapa (SMUN 3 Bdl), Teater Madani(SMUN 5 Bdl), Teater Handayani (SMUN 7 Bdl),Kolastra (SMUN 9 Bdl), Teater sebelas (SMUN 11 Bdl), Teater Pelopor (SMU Perintis 1 Bdl), Insyaallah Teater (SMU Perintis 2 Bdl), Teater Cupido (SMUN 1 Sumberjaya).
Sedangkan beberapa teater yang digerakkan seniman-seniman Lampung yaitu Teater Satu, Komunitas Berkat Yakin (Kober), Teater Kuman, Teater Sendiri. Penggerak teater di Lampung yang masih eksis mengembangkan seni pertunjukkan teater melalui karya-karyanya antara lain Iswadi Pratama, Ari Pahala Hutabarat, Robi akbar, M. Yunus, Edi Samudra Kertagama, Ahmad Jusmar, Imas Sobariah, Ahmad Zilalin, Darmawan. Lampung tidak hanya dikenal banyak melahirkan sastrawan-sastrawan baru namun aktor-aktor potensial pun juga tidak sedikit yang muncul seperti, Rendie Dadang Yusliadi, Robi Akbar, Eyie, Iin Mutmainah, M Yunus, Dedi Nio, Liza Mutiara Afriani, Iskandar GB, Ruth Marini.
Dalam tiap tahunnya even-even teater seperti pertunjukkan, lomba, workshop dan diskusi kerap digelar di Provinsi ini serta tempat tempat yang sering digunakan adalah Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Lampung, Auditorium RRI, GSG UNILA, Academic Centre STAIN Metro, Gedung PKM Unila, Aula FKIP Unila, Pasar Seni Enggal.
Adapun even tahunan teater yang terbesar di Lampung adalah Liga Teater SLTA se-Provinsi Lampung sebagai ajang apresiasi para aktor Pelajar LAmpung yang kualitasnya tidak kalah dengan pelajar di luar Lampung.






Musik

Sebagaimana sebuah daerah, Lampung memiliki beraneka ragam jenis musik, mulai dari jenis tradisional hingga modern (musik modern yang mengadopsi kebudayaan musik global.red). Adapun jenis musik yang masih bertahan hingga sekarang adalah: Klasik Lampung, jenis musik ini biasanya diiringi oleh alat musik gambus dan gitar akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan perpaduan budaya Islam dan budaya asli itu sendiri. Beberapa kegiatan festival diadakan dengan tujuan untuk mengembangkan budaya musik tradisional tanpa harus khawatir akan kehilangan jati diri. Festival Krakatau contohnya, adalah sebuah Festival yang diadakan oleh Pemda Lampung yang bertujuan untuk mengenalkan Lampung kepada dunia luar dan sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata.






Tari

Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung. Salah satu jenis tarian yang terkenal adalah Tari Sembah dan Tari Melinting(saat ini nama Tari Sembah sudah dibakukan menjadi Sigeh Penguten). Ritual tari sembah biasanya diadakan oleh masyarakat lampung untuk menyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang, mungkin bolehlah dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan. Selain sebagai ritual penyambutan, tari sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan masyarakan Lampung.

 

 

 

 

Busana Adat

Daerah Lampung dikenal sebagai penghasil kain tapis, kain tenun bersulam benang emas yang indah. Kain ini dibuat oleh wanita. Pada penyelenggaraan upacara adat, seperti perkawinan, tapis yang dipenuhi sulaman benang emas dengan motif yang indah merupakan kelengkapan busana adat daerah Lampung.
Dalam keseharian laki-laki Lampung mengikat kepalanya dengan kikat. Bahannya dari kain batik. Bila dipakai dalam kerapatan adat dipadukan dengan baju teluk belanga dan kain. Lelaki muda Lampung lebih menyukai memakai kepiah/ketupung, yaitu tutup kepala berbentuk segi empat berwarna hitam terbuat dari kain tebal, apalagi kalau ingin bertemu dengan gadis. Untuk mengiring pengantin dikenakan kekat akkin, yaitu destar dengan bagian tepi dihias bunga-bunga dari benang emas dan bagian tengah berhiaskan siger, serta di salah satu sudutnya terdapat sulaman benang emas berupa bunga tanjung dan bunga cengkeh.
Sebagai penutup badan dikenakan kawai, yaitu baju berbentuk teluk belanga belah buluh atau jas. Baju ini terbuat dari bahan kain tetoron atau belacu dan lebih disukai yang berwarna terang. Tetapi sekarang banyak digunakan kawai kemija, yaitu bentuk kemeja seperti pakaian sekolah atau moderen. Pemakaian kawai kemija ini sudah biasa untuk menyertai kain dan peci, ketika menghadiri upacara adat sekalipun.
Bagian bawah mengenakan senjang, yaitu kain yang dibuat dari kain Samarinda. Bugis atau batik Jawa. Tetapi sekarang telah dikenal adanya celanou (celana) pendek dan panjang sebagai penganti kain.
Kaum wanita Lampung sehari-hari memakai kanduk/kakambut atau kudung sebagai penutup kepala yang dililitkan. Bahannya dari kain halus tipis atau sutera. Selain itu, kaum ibu kadangkadang menggunakannya sebagai kain pengendong anak kecil.
Lawai kurung digunakan sebagai penutup badan, memiliki bentuk seperti baju kurung. Baju ini terbuat dari bahan tipis atau sutra dan pada tepi muka serta lengan biasa dihiasi rajutan renda halus. Sebagai kain dikenakan senjang atau cawol. Untuk mempererat ikatan kain (senjang) dan celana di pinggang laki-laki digunakan bebet (ikat pinggang), sedangkan wanitanya menggunakan setagen. Perlengkapan lain yang dikenakan oleh laki-laki Lampung adalah selikap, yaitu kain selendang yang dipakai untuk penahan panas atau dingin yang dililitkan di leher. Pada waktu mandi di sungai, kain ini dipakai sebagai kain basahan. Selikap yang terbuat dari kain yang mahal dipakai saat menghadiri upacara adat dan untuk melakukan ibadah ke masjid.
Untuk menghadiri upacara adat, seperti perkawinan kaum wanita, baik yang gadis maupun yang sudah kawin, menyanggul rambutnya (belatung buwok). Cara menyanggul seperti ini memerlukan rambut tambahan untuk melilit rambut ash dengan bantuan rajutan benang hitam halus. Kemudian rajutan tadi ditusuk dengan bunga kawat yang dapat bergerak-gerak (kembang goyang).
Khusus bagi wanita yang baru menikah, pada saat menghadiri upacara perkawinan mengenakan kawai/kebayou (kebaya) beludru warna hitam dengan hiasan rekatan atau sulaman benang emas pada ujung-ujung kebaya dan bagian punggungnya. Dikenakan senjang/ cawol yang penuhi hiasan terbuat dari bahan tenun bertatah sulam benang emas, yang dikenal sebagai kain tapis atau kain Lampung. Sulaman benang emas ada yang dibuat berselang-seling, tetapi ada yang disulam hampir di seluruh kain.
Para ibu muda dan pengantin baru dalam menghadiri upacara adat mengenakan kain tapis bermotif dasar bergaris dari bahan katun bersulam benang emas dan kepingan kaca. Di bahunya tersampir tuguk jung sarat, yaitu selendang sutra bersulam benang emas dengan motif tumpal dan bunga tanjung. Selain itu, juga dapat dikenakan selekap balak, yaitu selendang sutra disulam dengan emas dengan motif pucuk rebung, di tengahnya bermotifkan siger yang di kelilingi bunga tanjung, bunga cengkeh dan hiasan berupa ayam jantan.
Untuk memperindah dirinya dipergunakan berbagai asesoris terbuat dari emas. Selambok/rattai galah, yaitu kalung leher (monte) berangkai kecil-kecil dilengkapi dengan leontin dari batu permata yang ikat dengan emas. Kelai pungew, yaitu gelang yang dipakai di lengan kanan atau kiri, biasanya memiliki bentuk seperti badan ular (kalai ulai). Pada jari tengah atau manis diberi cincin (alali) dari emas, perak atau suasa diberi mata dari permata. Dikenakan pula kalai kukut, yaitu gelang kaki yang biasanya berbentuk badan ular melingkar serta dapat dirangkaikan. Kalai kukut ini dipakai sebagai perlengkapan pakaian masyarakat yang hidup di desa, kecuali saat pergi ke ladang.
Pakaian mewah dipenuhi dengan warna kuning keemasan dapat dijumpai pada busana yang dikenakan pengantin daerah Lampung. Mulai dari kepala sampai ke kaki terlihat warna kuning emas.
Di kepala mempelai wanita bertengger siger, yaitu mahkota berbentuk seperti tanduk dari lempengan kuningan yang ditatah hias bertitik-titik rangkaian bunga. Siger ini berlekuk ruji tajam berjumlah sembilan lekukan di depan dan di belakang (siger tarub), yang setiap lekukannya diberi hiasan bunga cemara dari kuningan (beringin tumbuh). Puncak siger diberi hiasan serenja bulan, yaitu kembang hias berupa mahkota berjumlah satu sampai tiga buah. Mahkota kecil ini mempunyai lengkungan di bagian bawah dan beruji tajam-tajam pada bagian atas serta berhiaskan bunga. Pada umumnya terbuat dari bahan kuningan yang ditatah.
Badan mempelai dibungkus dengan sesapur, yaitu baju kurung bewarna putih atau baju yang tidak berangkai pada sisinya dan di tepi bagian bawah berhias uang perak yang digantungkan berangkai (rambai ringgit). Sebagai kainnya dikenakan kain tapis dewo sanow (kain tapis dewasana) dipakai oleh wanita pada waktu upacara besar (begawi) dari bahan katun bersulam emas dengan motif tumpal atau pucuk rebung. Kain ini dibuat beralaskan benang emas, hingga tidak nampak kain dasarnya. Bila kain dasarnya masih nampak disebut jung sarat. Jenis tapis dewasana merupakan hasil tenunan sendiri, yang sekarang sangat jarang dibuat lagi.
Pinggang mempelai wanita dilingkari bulu serti, yaitu ikat pinggang yang terbuat dari kain beludru berlapis kain merah. Bagian atas ikat pinggang ini dijaitkan kuningan yang digunting berbentuk bulat dan bertahtakan hiasan berupa bulatan kecil-kecil. Di bawah bulu serti dikenakan pending, yaitu ikat pinggang dari uang ringgitan Belanda dengan gambar ratu Wihelmina di bagian atas.
Pada bagian dada tergantung mulan temanggal, yaitu hiasan dari kuningan berbentuk seperti tanduk tanpa motif, hanya bertatah dasar. Kemudian dinar, yaitu uang Arab dari emas diberi peniti digantungkan pada sesapur, tepatnya di bagian atas perut. Dikenakan pula buah jukum, yaitu hiasan berbentuk buah-buah kecil di atas kain yang dirangkai menjadi untaian bunga dengan benang dijadikan kalung panjang. Biasanya kalung ini dipakai melingkar mulai dari bahu ke bagian perut sampai ke belakang.
Gelang burung, yaitu hiasan dari kuningan berbentuk burung bersayap yang diikatkan pada lengan kiri dan kanan, tepatnya di bawah bahu. Di atasnya direkatkan bebe, yaitu sulaman kain halus yang berlubang-lubang. Sementara gelang kana, terbuat dari kuningan berukir dan gelang Arab, yang memiliki bentuk sedikit berbeda, dikenakan bersama-sama di lengan atas dan bawah.
Mempelai laki-laki mengenakan kopiyah mas sebagai mahkota. Bentuknya bulat ke atas dengan ujung beruji tajam. Bahannya dari kuningan bertahtakan hiasan karangan bunga. Badannya ditutup dengan sesapur warna putih berlengan panjang. Dipakai celanou (celana) panjang dengan warna sama dengan warna baju.
Pada pinggang dibalutkan tapis bersulam benang emas penuh diikat dengan pending. Bagian dada dilibatkan membentuk silang limar, yaitu selendang dari sutra disulam benang emas penuh. Lengan dihias dengan gelang burung dan gelang kana. Perlengkapan lain yang menghiasi badan sama seperti yang dikenakan oleh mempelai wanita. Kaki kedua mempelai dibungkus dengan selop beludru warna hitam.

Jumat, 12 November 2010

Kuliner Lampung wah!!!

WISATA KULINER BANDAR LAMUNG

Iniliah Beberapa kuliner terkenal di bandar Lampung

1. Nasi Goreng Rahayu Putra

Nasi goreng ini adalah salah satu nasi goreng yang banyak disukain, tempatnya di salah satu tenda di sepanjang Jl. Kartini Bandar Lampung dan hanya buka setelah sore hari.Selain nasi gorengnya yang yummy, ayam goreng-nya juga lezat.Ayam kampung yang mereka olah bener-bener empuk dan bumbunya nyereeep banget, sambelnya juga mantep deh..Soal harga gak perlu kawatir deh, bener-bener harga kaki lima, berkisar Rp 10.000,- sampe Rp 15.000,-.Dijamin enak deh..
Agak geser kearah seberang tenda Nasi Goreng Rahayu Putra ini ada salah satu warung nasi uduk namanya Nasi Uduk Toha, nasi uduk yang cukup terkenal di Lampung, selain cita rasanya yang yummy, dan ayam kampung gorengnya juga lezat,warung nasi uduk ini buka semalam suntuk, jadi kalo sampe tiba di Bandar Lampung tengah malam dalam keadaan laper berat, gak usah takut gak bisa dapetin makanan enak, lari ke Nasi Uduk Toha di Jl Kartini ajah.lagi-lagi kalo soal harga, gak perlu kawatir,asli murmer.


2. Bakso Son Haji (Sonny)

Nih dia panganan paling terkenal di Lampung, bakso Son Haji atau yang lebih populer dengan sebutan bakso Sonny.Saking ramainya penggemar bakso ini, sang pemilik sampe membuat francise dibeberapa kawasan di Bandar Lampung, kalo enggak salah sampe ada 8 gerai deh.Tapi kalo mau coba sebaiknya cobain Bakso Sonny di pusatnya deh, di Jl Wolter Monginsidi, pas lebaran kemaren sampe terkagum-kagum melihat gerai bakso Sonny Jl Woltermonginsidi ini penuh sesak.Kelebihan bakso ini adalah rasa baksonya yang enak dan kenyal , daging asli gitu, dan special untuk di gerai pusat di Woltermonginsidi ini kuahnya enaaak banget. Sempet sih kena fitnah kalo pake borax dan lainnya, tapi issue jahat itu pun mereda sendiri.Dan bagi yang jatuh cinta sama cita rasa baksonya, bisa membeli bakso dalam kemasan, dan bisa dibawa pulang dan sampe rumah bisa kita buat kuahnya sendiri, walo kalo boleh jujur sampe saat ini enggak pernah sukses bikin kuah bakso selezat bikinan pak SonHaji ini.Soal harga, jelas gak usah kawatir, seporsi kita hanya perlu merogoh selembar uang lima ribuan, maka perut akan terpuaskan.

3.Empek-Empek 56

Bukan Cuma Palembang yang punya mpek-mpek enak, di Lampung tersebar cukup banyak tempat yang menjajakan mpek-mpek tinggal pilih mau yang mana, yang mahal dan rasanya uenak ada dan yang biasa-biasa aja dengan harga terjangkau juga banyak.Di Bandar Lampung ada kawasan yang bernama Kupang di daerah Teluk Betung, di kawasan ini sepanjang jalan bisa ditemui banyak gerai yang menjual Empek-Empek, bisa dibilang pusatnya empek-empek deh.Tapi dari dulu gw udah jatuh cinta sama salah satunya yaitu Empek-Empek 56 yang terletak di Jl. Salim Batubara No 56.Mpek-mpek 56 ini tergolong mahal yah, sebutirnya Rp 3200,- tapi kalo soal rasa enggak perlu diragukan lagi.Selain menjual mpek-mpek disini juga menjual tekwan, model, dan otak-otak.Dan rasa otak-otaknya yummy banget….Dan bagi yang kepengen membeli buah tangan panganan khas Lampung juga bisa mendapatkan disini, karena disini juga menjual aneka camilan khas Lampung, kayak kemplang, kerupuk, keripik pisang,keripik nangka,kopi dan segala macem sambal Lampung yang terkenal puedes ituw.
Martabak Kentang yang endang...

4. Mpek-Mpek 123

Nah seperti yang dibilang sebelomnya di Lampung banyak banget penjaja empek-empek, mungkin karena pengaruh sejarah daerah Lampung yang dulu menyatu dengan Propinsi Sumatera Selatan yah.Rata-rata soal makanan antara Lampung dan Palembang memiliki banyak kesamaan, dan empek-empek salah satunya.Selain makan empek-empek 56 pun tergiur untuk mampir ke Empek-Empek 123, kebetulan Empek-Empek 123 buka cabang baru di Jl Jendral Sudirman no 15, awalnya mereka cuma punya 1 gerai di Jl Ikan Belanak 15 Teluk Betung.Harga Empek-empek disini enggak semahal di 56, sebutirnya Rp 2500,-, tapi jelas empek-empek 56 punya kelebihan dari 123, kalo di 56 semua rasa empek-empeknya enak, tapi kalo di 123 harus jujur bahwa jenis empek-empek adaan-nya aja yang special, yang lainnya biasa.Tapi bukan berarti Empek-empek 123 ini bisa dibilang gak ada keunggulan lain loh, disini dijual menu yang unik, yaitu martabak isi kentang, duh rasanya yummy…Trus di tempat ini pembeli benar-benar bisa memilih cuko yang sesuai dengan selera, karena tempat ini menyediakan 3 macam cuko, yaitu pedas, sedang dan tidak pedas, cuko yang tidak pedas ini tidak pakai cabai sama sekali, special dibuat untuk konsumsi anak-anak, Lulla aja jadi suka makan mpek-empek karena bisa ikut nyicipin makan pake cuko.

5.Bubur Ayam Mas Umar

Ini dia salah satu jajanan malam yang layak dicobain, di Bandar Lampung ada sebuah pusat jajanan malam yang hanya buka sejak sore hari dan baru tutup setelah tengah malam, namanya Pasar Mambo. Pasar mambo terletak di Jl. Sultan Hasanudin Teluk Betung.Aneka seafood dijajakan disini, aneka sate, nasi goreng,soto dan bubur ayam pun ada.Semua tempat makan ini berada dibawah tenda-tenda sederhana, mereka menggunakan lahan pelataran parkir pertokoan di jalan ini untuk menjajakan dagangannya.Tapi kudu hati-hati bagi yang gak tau, karena beberapa tenda yang sepi pelanggan jika ngasih harga suka nembak, alias dimahal-mahalin, makanya kalo ke sini pilih aja tempat yang udah terkenal ato kalo emang gak tau sama sekali, pilih tenda yang paling ramai di kunjungin, karena udah jelas harganya fix, sebenernya bubur ayam mas Umar ini gak beda sama bubur ayam lainnya, secara bentuk fisik maksudnya, tapi yang membedakan adalah rasa buiburnya yang gurih banget, kaldu ayamnya terasa banget.Harganya juga miring kok, cuma Rp 7000,- per porsi, itupun banyak bangt.Jadi kalo yang gak biasa makan banyak bisa minta setengah porsi aja.


6. Mie Ayam Bandar Lampung

Sejak dulu saya adalah penggemar Mie, dan Mie Ayam satu ini adalah mie ayam yang selalu dirindukan.Entah kenapa Mie ini special banget rasanya, setelah saya teliti lebih lanjut, selain karena rasa mie-nya yang lembut, dan topping ayamnya yang gurih, ternyata rahasia enaknya adalah terdapat pada sambel-nya, sambel yang mereka sajikan udah dicampur dengan irisan ayam, jadi rasa sambelnya gurih-gurih pedas gitu, menambah cita rasa mie jadi mantaf…Mie Ayam ini letaknya di Jl Pangkal Pinang, dahulu kala Mie ayam ini namanya Mie Awi, dan sampe sekarang orang masih sering menyebutnya Mie Awi, cukup legendaris lah di telinga orang Lampung…Oh iya selain disini masih banyak Mie ayam yang juga enak, kayak di Mie Ayamnya Roman Bakery, Mie Ayam Koga, Mie Ayam Simpur, tapi jujur deh Mie Ayam bandar Lampung ini yang paling enak…
Ikan Lais kecil pengganti ikan seluang jika algi enggak ada,sama enaknya..
Satu Set menu pindang meranjat Mak War,spicy semua...

7. Pindang Meranjat Mak War

Ini Menu wajib yang gak boleh di lewatin setiap orang-orang ke Lampung, Pindang Meranjat Mak War!Yes, makanan khas Palembang ini rasanya luar biasa enak.Di tempat ini enggak cuma jual pindang ikan patin atau baung, ada menu udang,sate ikan dan lainnya, tapi yang paling special ya pindang ikannya.Rasa kuahnya spicy banget, gw enggak nemu deh di mana pun pindang se-sedap ini.Pindang ikan ini biasanya disajikan lengkap dengan lalapan, sambel nanas atau sambal mangga plus ikan seluang goreng atau ikan lais kecil goreng yang rasanya crispy.Dijamin acara makan bakal berpeluh keringat dan nikmat…Harga seporsi Pindang Meranjat ini Rp 12000,- dan untuk ikan seluang Rp 6000,- per porsi.Restoan ini terletak di Jl. Tulang Bawang No 8 Enggal, tepat di depan SMU Arjuna.lain kali kalo ke Lampung jangan sampe enggak nyobain ya..
Tumis Telur Ikan Gabus



8. Waroeng Diggers

Nih dia tempat penuh memeory untuk banayk orang, Sejujurnya nothing special dari menu di warung bergaya cafĂ© ini.Mungkin mpek-mpeknya bisa dibilang lumyan yah,tapi lainnya enggak bisa kasih penilaian lebih. Yang bikin special dari tempat ini adalah letak nya yang bener-bener strategis, sehingga setiap orang yang datang bisa terkagum-kagum menikmati keindahan kota bandar Lampung dari atas ketinggian.Pemandangan yang disajikan benar-benar indah, pemandangan pantai dan bukit barisan, hmmm…kalo datenya pas malam hari sambil menikmati iringan musik, kayaaknya suasana jadi romantis, gak heran kalo banyak pasangan yang ke sini tiap mlam minggu, hehehehehe…Letak Waroeng Diger sini ada di Jl. Way Sungkai,Kompelek besi baja,Pahoman Bandar Lampung

9. Bukit Randu Kuring

Ini adalah resto dan Hotel yang lagi happening banget di Lampung.Kalo soal restonya bisa bilang lumayan lah, menyajikan panganan khas Sunda, dan jika tertarik merasakan masakan Jepang tinggal pindah ke Suki-nya.Awalnya tempat ini hanyalah sebuah restoran masakan Sunda yang dibangun diatas sebuah Bukit, lalu karena animo masyarakat yang tampaknya bagus, maka dibangun resto Jepang juga.Lalu Setelah sukses dengan resto-restonya, mereka sekarang membangun Hotel.Harga menginap per-malam enggak terlalu mahal, untuk ukuran Hotel bintang jelas relative murah, untuk kamar standard permalam harga dipatok mulai Rp 450.000,-.Jujur aja nih bukan promosi atau apa, disini menyarankan buat orang yang mau liburan ke Lampung, silahkan pilih hotel ini, pemandangannya baguuuus banget, gak nyesel deh buang uang untuk menginap di tempat ini.Kamar-kamar hotel dibangun seperti cottage dengan pintu sendiri , dan ketika buka pintu kamar, kita akan langsung menyaksikan kota Bandar Lampung dari ketinggian, sumpah gak boong kalo pas matahari terbenam pemandangan indaaaaaaaaaaaah banget. Letak Bukit Randu Resto and Hotel ini terletak di Jl. Kamboja no 1-2.


MAKAN KHAS LAMPUNG - SERUIT

Dan iniliah makanan khas dari LAMPUNG tercinta
Seruit adalah makanan khas provinsi Lampung, Indonesia, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga. Jenis ikan adalah besarnya ikan sungai seperti belide, baung, layis dll, ditambah lalapan. Sedangkan minumannya adalah serbat, terbuat dari jus buah mangga kwini. Di toko-toko makanan dan oleh-oleh, juga terdapat makanan khas yaitu sambel Lampung, lempok (dodol), keripik pisang, kerupuk kemplang, manisan dll.
Wisata Lampung
Kota Bandar Lampung. Kota ini merupakan ibu kota bagi propinsi Lampung yang menjadi pusat kegiatan pemerintahan, ekonomi, sosial politik, pendidikan dan kebudayaan. Letak geografis kota Bandar Lampung yang berada berdekatan dengan laut menyebabkan kota ini memiliki tempat wisata pantai yang berjarak tidak jauh dari kotanya. Tempat menarik lainnya di kota Lampung seperti Museum Lampung, Vihara Thay Hin Bio, dan Pasar Bambu kuning sebagai salah satu tempat beraktivitas bagi warga Lampung.
Museum Lampung. Museum ini menyimpan koleksi berupa keramik dari negeri Siam dan China pada zaman Dinasti Ming, benda-benda hasil karya seni, stempel dan mata uang kuno pada masa penjajahan Belanda. Disekitar halaman museum terdapat rumah adat Lampung lengkap dengan replika peralatan-peralatan yang dulunya digunakan leluhur orang Lampung.

Pantai Pasir Putih. Pantai ini ramai dikunjungi warga khususnya pada hari libur. Aktivitas yang biasanya dilakukan pengunjung seperti berenang, bermain perahu-perahuan (seperti kano), menyeberang ke pulau Condong melihat karang bolong. Untuk mengunjungi Pantai pasir putih Lampung dapat menggunakan transportasi sebagai berikut: dari pusat kota atau stasiun kereta api, naik bus Damri dalam kota jurusan terminal Teluk Betung (turun di perhentian terakhir bus Damri). Dari terminal Teluk Betung naik angkot warna Orange ke Panjang. Dari Panjang naik angkot warna hijau ke Pantai Pasir Putih dan pesankan ke sopir angkotnya supaya diturunkan di gerbang pantai pasir putih (persis berdekatan dengan PLTU Lampung).
Pulau Condong. Pulau Condong berada disekitar tempat wisata Pantai Pasir Putih. Untuk mencapai pulau Condong dapat menggunakan perahu carteran dari pantai pasir putih. Tidak ada perahu reguler seperti yang ada di antara Pulau Pramuka dan Panggang pada kawasan Kepulauan seribu di Jakarta. Waktu tempuh antara Pulau Pasir Putih dan pantai Condong sekitar 10 – 15 menit. Pemilik perahu carteran menawarkan harga sekitar 100 – 150 ribu untuk jasa pulang dan pergi (pp). Perahu carteran ideal bagi perjalanan sekeluarga atau berkelompok dikarenakan muatan perahu cukup bagi sekitar 10 – 15 orang. Pengunjung dapat pergi ke pulau Condong pada pagi hari dan minta dijemput sore harinya, atau dapat dipesankan sesuai waktu yang diinginkan.
Bila anda melakukan perjalanan seorang diri (solo), mintakan kepada pemilik perahu agar mencari orang yang mau berbagi (sharing) biaya. Tawar biaya perahunya sekitar Rp. 30 – 60 ribu per orang atau sesuaikan dengan jumlah
penumpang. Aktivitas yang dapat dinikmati di pulau Condong seperti menikmati suasana pulau yang lebih sejuk karena banyak pepohonan rindang disekitar pulau, monyet yang berkeliaran, pasir pantai putih, melihat karang bolong, dan menikmati pemandangan terumbu karang dari atas perahu melalui wadah kaca yang disediakan pemilik perahu (hampir mirip seperti jasa yang diberikan pemilik perahu di Tanjung Benoa Bali saat menyeberang ke Pulau Penyu). Walaupun pulau Condong terletak di teluk Lampung, tetapi tiupan angin Utara bertiup kencang pada bulan Januari dan Februari. Tiupan angin membuat perahu terayun-ayun oleh ombak dan terkadang percikan ombak masuk ke dalam perahu.

Taman Nasional Way Kambas

Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang terletak di sebelah utara Lampung ini identik dengan gajah, walaupun sebetulnya taman nasional itu juga tempat hidup satwa langka seperti badak, harimau sumatera serta hewan langka lainnya. Taman Nasional yang sudah ditetapkan sebagai taman nasional oleh Menteri Kehutanan dengan SK No. 670/Kpts-II/1999 itu merupakan taman nasional yang sudah terkenal ke mancanegara. Taman Nasional Way Kambas mempunyai luas 125.621,3 hektar dan secara administratif pemerintahan terletak di Kab. Lampung Timur dan Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung. Temperatur udara 28° - 37° C. Curah hujan 2.500 - 3.000 mm/tahun. Ketinggian tempat 0 - 60 m. dpl. Letak geografis 4°37’ - 5°15’ LS, 106°32’ - 106°52’B T. Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.
Apa saja yang bisa kita nikmati di way kambas?
Pusat Latihan Gajah
Way KambasDi Taman Nasional Way Kambas, kita bisa menikmati hal berikut ini yaitu atraksi gajah yang sudah terlatih. Atraksi gajah yang seperti apa yang bisa kita nikmati disana? Atraksi yang bisa kita dilihat adalah atraksi gajah menari, sampai atraksi gajah dengan iringan musik, misalnya sepak bola gajah yang cukup popular di kalangan wisatawan lokal, mengalungkan bunga, berjabat tangan, dan berenang. Jika mau, kita bisa menunggang gajah-gajah ini dengan membayar sejumlah uang tentunya.
Gajah-gajah di taman nasional itu tidak berada dalam kehidupan liar yang sebenarnya karena mereka semua berada dalam program pelatihan gajah. Gajah-gajah yang masih liar dijinakkan dan dilatih di Pusat Pelatihan Gajah Way Kambas. Pusat pelatihan ini didirikan untuk mengatasi masalah gajah liar yang kehidupannya terdesak karena habitatnya digunakan untuk ladang pertanian.
Suaka Rhino Sumatera
Selain pusat latihan gajah, taman nasional way kambas memiliki Suaka Rhino Sumatera (SRS) yang merupakan satu-satunya tempat pengembangbiakan satwa liar badak Sumatera di Indonesia. Bahkan SRS merupakan satu-satunya lokasi tempat pengembang biakan badak Sumatera secara semi alami di Asia atau mungkin dunia. Namun kunjungan wisata alam di SRS sangat dibatasi karena untuk kepetingan penelitian dan pengembangan badak sumatera.
Selain itu, jika berminat kita bisa mengelilingi Taman Nasional dengan menunggang gajah, tenang saja karena gajah – gajah tersebut sudah terlatih. Hm, bisa membayangkan sensasi yang bisa kita dapat dengan menunggangi mamalia darat terbesar ? Jika beruntung, kita bisa juga menjumpai berbagai satwa liar penghuni taman nasional way kambas. Namun, waktu terbaik untuk bisa melihat satwa – satwa liar itu adalah di pagi atau sore hari. Bagaimana dengan safari malam hari? Well, di malam hari tentu sensasi dan pemandangan yang bisa kita nikmati berbeda. Ketika malam hari, kita bisa melihat hewan yang aktif di malam hari, seperti babi hutan. Tapi jangan lupa untuk membawa lotion anti nyamuk, kalo ngga dijamin badan kita akan penuh bentol akibat gigitan nyamuk hutan nan ganas.
Oia, di Taman Nasional way kambas juga tersedia kios makanan yang menjual berbagai makanan dan minuman serta tentunya souvenir sebagai pertanda petualangan kita di Way Kambas.
Tips Perjalanan
Taman Nasional Way Kambas adalah taman nasional yang terletak di daerah dataran rendah dimana suhu udara sangat tinggi dengan terik matahari yang bisa membakar kulit. Agar kita merasa nyaman selama menikmati petualangan di Way Kambas, sebaiknya kita meyiapkan baju tangan panjang, topi (kalo ada topi rimba) untuk melindungi wajah kita. Usahakan memakai sepatu yang meutupi tumit.
Jika kita memutuskan untuk menginap, kita bisa mendirikan tenda atau menginap di mess pawang gajah.
Bagaimana menuju Ke Taman Nasional Way Kambas ?
Berikut rute untuk menuju kesana:
  • Bandarlampung - Metro - Labuhan ratu (100 Km), menggunakan mobil + 2 jam.
  • Branti - Metro - Labuhan ratu (88 Km), menggunakan mobil + 1.30 jam.
  • Bakauheni - Panjang - Sribawono - Labuhan ratu (1882 Km), menggunakan mobil + 3 jam.
  • Bakauheni - Labuan Meringgai - Way Kambas, menggunakan mobil + 2 jam.
  • Labuhan ratu - Pusat Latihan Gajah, menggunakan mobil + 15 menit.
Waktu teramai:
Pada saat liburan sekolah atau pada bulan Juli sd September
Alamat Kantor Taman Nasional Way Kambas:
Kantor BTN Way Kambas, Jl. Labuhan Ratu Lama, Labuhan Ratu Lampung Timur Lampung Indonesia 34196
Telp : (0725) 7645090


Wisata Pantai Mutun



Pantai Mutun in LampungLampung mempunyai banyak tujuan wisata dimana salah satu tempat yang potensial untuk m

enjaring banyak wisatawan adalah wisata pantainya. Sebut saja misalnya pantai pasir putih dan pantai kalianda yang menjadi lokasi favorit wisatawan domestik dan selalu ramai dikunjungi warga lampung dan sekitarnya saat akhir pekan atau saat musim liburan tiba.
Selain kedua pantai tersebut, masih banyak sebetulnya pantai – pantai yang relatif masih perawan yang tidak kalah indah dari pantai kalianda dan pantai pasir putih itu. Salah satunya adalah pantai mutun yang terletak tidak jauh dari pusat Kota Bandar Lampung. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 20 - 30 menit untuk mencapai pantai ini dengan mengendarai mobil ataupun sepeda motor. Apalagi, jalan raya menuju kawasan ini terbilang mulus. Pemandangan sepanjang jalan menuju pantai mutun ini juga sayang untuk dilewatkan. Keindahan hijaunya pepohonan, sawah dan pegunungan dapat kita nikmati sepanjang perjalanan.

Sayang sekali, saat memasuki memasuki jalan setapak setelah kita mendapati plang sederhana bertuliskan “Pantai Mutun“, kita akan melewati jalan berbatu dan berdebu selama 5 - 10 menit. Hm, lagi – lagi kondisi infrastruktur kawasan wisata yang tidak mendukung. Anyway, untuk masuk ke Pantai Mutun dikenakan biaya sebesar Rp. 2500,- per orang dan Rp. 5000,- untuk mobil, yah cukup murah lah sebagai uang tiket tempat wisata.

Pantai MutunSetelah memarkir kendaraan ditempat yang telah disediakan, kita bisa menikmati suasana pantai dengan duduk di tempat berupa gubuk yang bisa disewa untuk istirahat. Hm, musti pintar nego untuk bisa menggunakan tempat tersebut. Suasana pantai disaat akhir pekan sangatlah padat, banyak orang yang menikmati pantai tersebut dengan berenang, untuk yang tidak bisa berenang bisa menyewa ban / pelampung atau melakukan olahraga air seperti bermain kano. Dengan biaya sewa sekitar Rp10 ribu - Rp20 ribu saja per kano, kita bisa menikmati olahraga ini selama satu jam. Banyak juga diantara pengunjung yang bersnokeling di laut sekitar pantai.
Menurut penulis, jika kita ingin menikmati pantai dan laut yang jauh lebih bersih dari pantai Mutun, kita bisa menyebrang ke pulau kecil diseberang pantai yang bernama pulau tangkil. Untuk menyeberang ke pulau tersebut banyak tersedia perahu yang siap mengantarkan kita, hanya dengan uang Rp. 5000,- kita akan diantarkan pulang pergi kepulau tersebut. Sesampainya di pulau tangkil, kita dapat meminta pemilik perahu untuk menjemput kita kembali di waktu yang kita tentukan.
Suasana di pulau tangkil ini jauh lebih indah dari pantai Mutun, pantainya lebih bersih dan suasananya tidak seramai suasana di pantai Mutun sehingga kita bisa lebih nyaman untuk berenang atau sekedar berjalan mengelilingi pantai di pulau itu. Namun hati – hati jika ingin berenang disini, karena di tempat – tempat tertentu banyak terdapat bulu babi. Kalo tidak berhati – hati, bisa terinjak. Di pulau itu juga terdapat gubuk yang bisa disewa untuk beristirahat dan ditengah pulau terdapat lokasi untuk melakukan games outbound.
Apabila kita ingin berkunjung ke Pantai Mutun pada hari libur, sebaiknya sudah berangkat sejak pagi atau tidak terlalu siang. Jika tidak pondokan yang ada sudah penuh oleh pengunjung.
Well, satu lagi lokasi wisata lampung yang sangat berpotensi untuk mendatangkan para wisatawan. Apalagi tentunya jika ditunjang oleh sarana, infrastruktur, dan media pemasaran yang baik dan efektif. Bagaimana pak gubernur ?
Ditulis oleh IK for http://wisatalampung.com